Masya Allah. Bahagian terbesar dari ummat ini adalah mereka yang
tidak beruntung dengan perolehan fasilitas dan pengajaran. Mereka miskin dan
tidak mempunyai cukup pengetahuan meski untuk perkara2 yang mendasar. Keadaan
kita tak bedanya sebuah pyramid raksasa. Sedemikan rupa keadaannya, sehingga
orang2 yang dibawah adalah orang2 yang tidak mengenal Allah, Tuhan mereka dan
Tuhan kita. Dan mereka tersebar di seluruh penjuru dunia.
Bagian terbesar dari ummat ini ada di kota2 dan ada lebih banyak
lagi di desa2 dan di tempat2 yang sulit dijangkau oleh orang2 ‘modern’. Bagian
terbesar ummat ini bahkan ada di sekitar kita. Mereka tidak menyentuh media massa dan mereka pun
tidak mempublikasikannya kecuali sedikit dan menjadi tidak berarti bila
dibandingkan dengan jumlah mereka. Karena itu mereka terlupakan.
Bila kita melupakan mereka, maka Allah tidak melupakan mereka
meskipun sekejap. Bila kita tidak mempedulikan mereka, maka Allah mempedulikan
mereka setiap saat. Bila kita merasa berat untuk berkonsentrasi pada satu
perkara, maka Allah tidak merasa berat untuk mengurus semua urusan-Nya. Bila
kita susah hati dengan keadaan yang diciptakan-Nya, maka Allah tidak sedikitpun
terkesan dengannya. Allah maha memiliki kekuatan sedangkan manusia lemah dan
tidak berdaya.
Tidak ada larangan sedikitpun bagi kita untuk membela saudara2
kita yang teraniaya. Bahkan Allah akan membela mereka yang membela
saudara2-nya. Allah akan menolong hamba-Nya selama sang hamba menolong
saudaranya. Bila kita sibuk membantu saudara2 kita (karena Allah) padahal kita
juga dalam keadaan yang layak untuk dibantu, maka hal ini pasti akan
menyenangkan-Nya hingga Dia sendiri membanggakan kita di hadapan majelis
malaikat. Bila sudah demikian, maka malaikat2 akan menyesal, kenapa dahulu
mereka mengajukan protes ketika Allah berencana menciptakan manusia.
Sebenarnya tidak ada masalah buat kita bila kita tidak pernah rela
kepada setan dan konco2-nya. Ketika kita sibuk membantu seorang saudara, kita
menyangka bahwa hal itu akan menyenangkan Allah, lalu Allah membenarkan
sangkaannya. Ketika kita dalam proses membantu saudara yang lain, kita ingin
agar semua orang membantu kita juga, maka keinginan yang seperti itu adalah
manusiawi dan Allah akan menyetujuinya. Akan tetapi bila kita memaksa orang
lain untuk berfikir, berbuat dan berkorban seperti apa yang kita lakukan, maka
setan akan memperoleh kedudukannya dalam perkara ini.
Beruntung bila kita termasuk mereka yang cerdas baik emosi maupun
akalnya. Secara emosi kita akan sabar untuk menuntaskan kerja kita secara
ber-tahap2 sambil menantikan datangnya pertolongan Allah. Dengan akal yang
cerdas kita selalu akan mempertimbangkan bahwa perkara apa saja yang kita
lakukan adalah demi kebaikan kita sendiri. Tidak seorangpun akan memperoleh
ganjaran dari amal kebajikan kita, sama seperti halnya tidak akan ada seoranpun
yang akan menanggung dosa karena kesalahan kita.
Kita sepakat bahwa jihad adalah kerja besar yang tidak seorangpun
gugur di dalamnya (karena Allah) kecuali pasti akan diberi-Nya surga. Kita
sepakat bahwa kerja kita adalah ‘ila kalimatillah’. Kita juga sepakat bahwa
kita semua laksana sebuah bangunan. Yang menjadi fondasi ridho dengan
kedudukannya untuk menanggug beban berterusan agar bangunan tidak runtuh. Yang
menjadi dinding ridho dengan kedudukannya sebagai pelindung bagi apa saja yang
ada di dalamnya. Yang menjadi atap ridho dengan kedudukannya menampik hujan
atau apa saja yang jatuh ke atasnya. Fondasi tidak menganggap kedudukannya
lebih baik dari yang lain, karena itu dia tidak menyalahkan yang lain. Dinding
tidak menganggap kedudukannya lebih baik dari yang lain, karena itu dia tidak
menyalahkan yang lain. Atap tidak menganggap kedudukannya lebih baik dari yang
lain, karena itu dia tidak menyalahkan yang lain.
Subhanallah.
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar