31/08/2007

Dikesan dari Tanda-tandanya

Malam yang menyenangkan. Seorang musafir berkenan menceritakan pengalamannya kepada Huda dan Ahmad. Katanya, hampir segala sesuatu dapat dikesan dari tanda-tandanya.

Orang yang benar-benar mencintai saudaranya biasanya tidak pernah mampu melihat kesalahan saudaranya terhadap dirinya. Pada pandangannya, semua perbuatan saudaranya terhadap dirinya menyenangkan belaka, sampai-sampai perbuatan yang bagi orang lain menyakitkan hati pun tidak akan menyinggung hatinya.

Orang yang membenci saudaranya biasanya selalu gagal melihat kebaikan yang dibuat saudaranya terhadap dirinya. Pada pandangannya, semua perbuatan saudaranya terhadap dirinya selalu menyebalkan, sampai-sampai senyuman yang tidak punya tendensi apa-apapun akan dianggapnya sebagai kesyukuran atas musibah yang dialaminya.

Huda dan Ahmad terdiam. Mereka merenungkan tanda-tanda persahabatan mereka. Mereka coba mengukur kadar cinta masing-masing dilihat dari tanda-tanda perhatian dan kepedulian mereka selama ini.

Subhanallah

Ada Banyak Departemen

Ada banyak departemen yang bisa kita masuki di suatu perusahaan. Semakin besar perusahaannya, semakin banyak departemennya.

Di perusahaan fabrikasi atau manufaktur paling tidak ada departemen construction, engineering & design, material, finance & accounting, health environment & safety dan QA/QC.

Pada perusahaan fabrikasi yang lebih besar, departemennya bisa bertambah dengan project management, installation, business development, commercial, corporate services, dll.

Apapun latar belakangnya, sebenarnya kita berkesempatan untuk bekerja pada salah satu dari departemen-departemen tersebut.

(ide)

28/08/2007

Menyambut Ramadhan

Selalu ada cara bagi Allah SWT dalam mengingatkan hamba-hambaNya untuk menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah. Ba’da sholat Ashar, seorang pedagang yang baru pulang dari Bangkok memberi salam dan menyapa Ahmad, tetangga Huda. Diperlihatkannya kotak-kotak berisi kurma dari Mesir. Harganya 700 Baht per kotak isi 10 kg. Ahmad mengambil 10 kg untuk kedua istrinya.

Kata Ahmad kepada istri-istrinya, “… Pokoknya kita usaha agar setiap hari ada yang bisa kita berikan untuk ta’jil bagi orang-orang yang berbuka di masjid. Athikah 100 gram setiap hari, Zhahirah 100 gram setiap hari. Selebihnya untuk tetangga dan untuk keperluan antum di rumah.”

Masih ada sekitar 15 hari lagi Ramadhan baru akan datang menjelang. Meskipun begitu, Ahmad sudah mulai kembali membaca keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan. Sememangnya dia ingat akan hal itu, akan tetapi dengan membaca ulang hatinya menjadi lebih mantap untuk beramal dan lebih bergairah lagi untuk menyambut bulan yang penuh berkah.

Subhanallah

27/08/2007

Satu Keluarga di Ujung Jalan

Sebuah keluarga tinggal di sebuah rumah kecil di sebelah kanan dari sebuah ujung jalan yang buntu. Atap rumahnya terlalu rendah bahkan bagi orang yang tidak cukup tinggi. Siapa saja yang memasukinya dengan tidak menunduk, kepalanya akan segera terbentur oleh papan atas penyangga atap.

Tidak secara sengaja Huda mengunjungi keluarga ini. Seorang kawan Huda yang juga kawan penghuni rumah tersebut mengajak dia untuk menjenguk anak-anaknya. Katanya, sudah beberapa hari temannya itu sibuk mencari keperluan hidup di pasar bersama istrinya dari pagi hingga petang.

Rumah gubuk itu ternyata diisi oleh anak-anak kecil. Paling tidak ada 7 orang anak yang nampak tidak peduli dengan keadaannya, kotor dan lusuh. Yang paling besar nampak menggendong anak yang paling kecil.

Sejak kunjungan itu, diam-diam Huda berniat untuk mengunjunginya lagi. Fikirnya, semoga saja kelak dia bisa bertemu dengan orangtua dari anak-anak itu. Sememangnya dia berniat mengetahui lebih lanjut bagaimana Allah SWT memelihara dan menjamin rezeki keluarga itu.

Subhanallah.

Seperti Ikan di Laut

Segera setelah mengetahui hukum fikihnya, Huda menghidupkan sunnah Rasulullah SAW di wajahnya. Kumis dicukurnya habis sementara janggut yang bisa dihitung dengan jari dibiarkannya tumbuh. Awalnya merasa canggung saat berada di keramaian, tapi sifat istiqomahnya sedikit demi sedikit melunturkan perasan tadi.

Keindahan memang sangat bergantung kepada cara pandang dan kebiasaannya. Bagi orang yang biasa melihat lelaki kelimis (yang kumis dan janggutnya dicukur bersih), maka orang yang memelihara janggut akan nampak kotor dan tidak rapih. Sebaliknya, bagi orang yang biasa melihat lelaki yang memelihara sunnah ini, maka lelaki kelimis akan nampak seperti banci; lelaki tidak, perempuan pun tidak.

Tinggal di keramaian Pattaya tidak serta merta menjadikan Huda sama seperti penduduk-penduduk kota ini yang serba permisif. Huda barangkali seperti ikan di laut. Meskipun air laut asin, ikan tidak serta merta menjadi asin hanya karena tinggal berterusan di dalamnya. Dia juga tidak terbawa arus.

Subhanallah

24/08/2007

Jaga Dunia Jaga Akhirat

Musa merasa sangat senang hari ini. Dia pulang ke rumah dengan wajah yang cerah. Sinar pada raut wajahnya mungkin lebih mengesankan daripada benderangnya langit saat tidak berawan. Hal itu nampak jelas dari air muka istrinya, segera setelah dia melihat wajah suaminya.

Hatinya bersyukur. Semoga Allah SWT membalas Huda – tetangga yang baik itu – dengan kemuliaan di dunia dan di akhirat. Di rumah Huda, Musa mendapat nasihat yang sangat berharga; Sebuah kalimat sederhana yang penuh makna. "Raksa dunia kong khun samrap raksa akhirat kong khun." Jaga duniamu untuk jaga akhiratmu.

Begitulah hidup. Satu kalimat yang bagi orang lain mungkin tidak memiliki makna yang berarti, boleh jadi malah menjadi kalimat sakti bagi orang lainnya. Suatu kalimat yang baginya merupakan panduan untuk membangun satu episode kehidupan dari puing-puingnya yang tercerai dan terserak.

Subhanallah

Sebutannya adalah Pi Huda

Namanya Hudallinnas bin Abdullah, tapi orang-orang biasa memanggilnya Pi Huda. Pi sendiri artinya abang; Abang Huda. Usianya setengah baya. Bentuk wajahnya seperti kebanyakan muka orang Asia Tenggara, dengan sedikit tambahan warna campuran antara China dan Melayu. Wajahnya mengesankan seringnya dibasahi air wudhu.

Huda hanyalah satu orang muslim dari bermilyar muslim lainnya yang tidak terkenal. Dia bahkan mungkin tidak dikenal di Thailand, selain oleh tetangga dan orang-orang yang pernah bergaul dengannya. Namanya tidak diingat dan tidak dicatat kecuali pada sedikit dokumen seperti pada akte kelahiran dan surat-surat lainnya yang disimpan di kantor pemerintah atau di kantor desa.

Tidak ada yang istimewa pada dirinya, kedudukannya, pendidikannya dan pada apa-apa yang dimilikinya, selain bahwa dia selalu berusaha memegang keyakinan dan agama dengan kuat.

Subhanallah

Pi Huda - Sekapur Sirih

Bismillahir rahmanir rahiem

Ini adalah cerita fiksi belaka. Dan meskipun sebagian ide dari sekuel-sekuel narasi yang akan dituturkan ini diambil dari keseharian orang-orang yang ada di sekitar penulis, namun nama-nama yang dimunculkan adalah nama-nama fiktif.

Tulisan-tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai cerita bohong dan sia-sia, tetapi lebih kepada usaha penulis untuk mengambil, mengikat, mencatat dan mengabadikan kesan-kesan dan pesan-pesan dari kejadian-kejadian dan inspirasi-inspirasi yang muncul berkelebat di saat-saat tertentu.

Jika kelak ada sesuatu yang baik dari tulisan-tulisan ini yang menggugah, sehingga mampu menggerakkan pembaca untuk berbuat baik atau melakukan suatu kebajikan tertentu, maka pahalanya didedikasikan kepada semua orang yang berbuat baik kepada penulis, baik pada masa yang lalu, pada masa kini, maupun pada masa yang akan datang.

Sebaliknya, sekiranya tulisan-tulisan ini jelek, tiada makna, dan tiada pula nilai kebaikannya, semoga Allah SWT berkenan membimbing penulis untuk memperbaiki dirinya lagi dan lagi hingga menjadi salah seorang dari mereka yang banyak manfaatnya bagi kebanyakan manusia sampai tiada lagi.

Subhanallah

Doa Jodoh

Alhamdulillah. Nabi Musa (as) berdoa, "Robbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqier." Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhny...