18/01/2008

Tentang Keimanan

Alhamdulillah. Allah adalah Rabb kita, Tuhan kita, Dia maha pembuka. Sesungguhnya kemampuan untuk membuka atau menguak sesuatu telah Dia anugerahkan kepada manusia. Meski demikian, apa yang Dia berikan kepada manusia yang menjadikan manusia kagum kepada dirinya sendiri, adalah bagian yang sangat kecil dari apa yang Dia miliki. Semoga Dia yang maha pembuka memberimu kemampuan untuk menguak dan memahami apa yang menjadi kehendak dan keinginan-Nya.

Dan salah satu yang diinginkan Allah dari kita adalah agar kita memiliki iman yang sempurna kepada-Nya atau agar keyakinan kepada-Nya tidak berbelah bagi. Bila kita memiliki keyakinan kepada-Nya hingga 99.99%, maknanya kita tetap saja mempunyai ketidak-yakinan sebesar 0.01% kepada-Nya. Tidak yakin kepada-Nya sama saja dengan yakin kepada selain-Nya. Bila kita yakin kepada selain-Nya, jatuhlah kita ke dalam syirik. Padahal syirik adalah sebesar-besarnya dosa. Dia memaafkan setiap dosa yang kita buat kecuali dosa syirik.

Adalah Dia berkehendak agar kita memiliki iman yakin yang bulat 100%. Yakin bahwa Dialah yang menciptakan kita. Dialah yang menghidupkan kita dan Dia pula yang memelihara kita. Dia yang menghadirkan kita di dunia untuk suatu jangka waktu yang tertentu, Dia pula yang mencukupi segala keperluan kita, Dialah yang maha memberi rejeki. Dia juga yang menjadikan kita sehat atau sakit. Dia yang menciptakan segala suasana dan keadaan supaya diketahui siapa yang paling baik amalnya. Dia yang menghidupkan, Dia pula yang berkuasa untuk mematikan setiap yang hidup.

Luar biasa, tidak ada sedikitpun kekhawatiran bagi seorang yang sempurna yakinnya. Apa saja yang sudah ditetapkan-Nya di dunia ini untuk menjadi bagiannya, pasti akan sampai kepadanya. Akan tetapi apa saja yang telah ditetapkan-Nya bukan untuk menjadi miliknya, pasti tidak akan sampai kepadanya meski dia berusaha mendapatkannya siang dan malam, bahkan meskipun seluruh makhluk dikerahkan untuk membantunya.

Hidup ini terasa mudah bagi mereka yang memiliki iman yakin yang sempurna kepada-Nya. Tidak ada kesulitan dan kesusahan yang menjadikannya bersedih (yang berkepanjangan). Tidak pula musibah menjadikannya berduka cita. Seolah-olah dia mengetahui hikmah dan hakikat setiap kejadian yang berlaku. Dan boleh jadi demikianlah ilmu dan hikmah yang Allah hadiahkan kepada mereka yang telah menyempurnakan keimanan dan keyakinannya.

Sesungguhnya Allah telah memberi jaminan rejeki bagi siapun yang bernyawa. Bila kita bekerja di suatu instansi, yakinlah bahwa Dia menyampaikan rejeki kita melalui cara yang demikian. Bila kita berdagang, melalui dagangan tersebutlah rejeki dari-Nya sampai kepada kita. Bila kita menganggur, tetap saja ada cara bagaimana Dia memelihara para penganggur. Sungguh, Tidak ada seorangpun yang diperkenankan-Nya hidup di dunia ini, kecuali Dia cukupkan keperluannya dan Dia berikan seluruh rejeki yang telah ditetapkan-Nya untuk menjadi bagiannya.

Bila seseorang telah yakin dengan perkara demikian, tentu dia akan berusaha untuk mendapatkan apa saja yang diperlukannya namun tidak ada dalam 'daftar' pemberian gratis yang datang dari-Nya. Amal, yang ini adalah tangggung jawab dari setiap diri untuk mendapatkannya. Bila seseorang menjadi mudah atau memudahkan dirinya untuk perkara yang sudah ditetapkan-Nya, maka sungguh dia akan memiliki cukup waktu untuk melakukan amal apa saja. Tentu saja, setiap orang tidak ingin menjadi bodoh dengan melakukan amal yang tidak berguna.

Subhanallah. 
*

Tidak ada komentar:

Doa Jodoh

Alhamdulillah. Nabi Musa (as) berdoa, "Robbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqier." Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhny...