Alhamdulillah. Ahli gambar adalah dia yang pakar (teori dan
praktek) dalam bidang gambar dan semua yang berkaitan dengannya. Ahli mesin
adalah dia yang pakar (teori dan praktek) dalam bidang permesinan dan semua
yang berkaitan dengannya. Ahli komputer adalah dia yang pakar (teori dan
praktek) dalam bidang komputer dan semua yang berkaitan dengannya. Ahli
matematika adalah dia yang pakar (teori dan praktek) dalam bidang matematika
dan semua yang berkaitan dengannya. Dengan penalaran yang sama kita akan segera
tahu siapakah orang2 yang disebut ahli sunnah wal jamaah.
Harus kita akui, meski kita lahir dari emak-bapak Islam, meski
rumah kita menyimpan 'barang2 Islami', meski lingkungan kita padat dengan warga
muslim, meski negeri kita mayoritas muslim, kita belum lagi pakar dalam sunnah
(Rasulullah saw) wal jamaah (sahabat2nya). Meski kita sering menyebut kata
sunnah dalam berbagai perbincangan, barangkali kita masih seperti beo yang
fasih mengucapkan suatu kata tanpa dia memahami arti yang terkandung di
dalamnya. Meski kita sering mem-bawa2 perkara sunnah dalam kehidupan kita,
barangkali keadaannya tidak lebih daripada keledai yang mengangkut buku2
keilmuan tanpa ada sedikitpun manfaat yang dapat diambilnya. Seharusnya kita
malu, tapi rasa malu ini se-olah2 hilang tertutup ‘kebesaran’ kita sendiri.
Ketika kita tahu bahwa Rasulullah saw lebih suka menjadi hamba
Allah yang sehari lapar dan sehari kenyang, kita malah mencari alasan bahwa
beberapa orang sahabat Rasulullah juga kaya raya. Ketika kita tahu bahwa
Rasulullah saw menikahi banyak janda untuk menyelamatkan agama, mereka yang
malu mencari alasan untuk menutupinya sedangkan sebagian yang lain mencari
alasan untuk mendapat 'kesenangan' dari wanita2 muda. Ketika kita tahu bahwa
Rasulullah saw sangat sederhana dalam hal makan-minum, pakaian, rumah dan
kendaraan, kita malah mencari dalil2 untuk membenarkan kelebihan yang ada pada
kita hari ini.
Ketika kita melihat seseorang bersiwak, kita menjadi jijik dan
menuduh dengan hati bahwa dia ketinggalan jaman. Ketika kita melihat seseorang
menumbuhkan janggut dan memeliharanya, kita merendahkannya dengan
mengelompokkannya kepada ‘kambing’. Ketika kita melihat beberapa orang makan
berjamaah dalam satu nampan, kita menyangka bahwa mereka adalah orang2 yang
tersesat ke dunia modern. Ketika kita melihat orang2 yang berjubah dan
bersorban datang ke kampung kita, kita merasa aneh atau kita menjadi panas hati
sehingga keinginan kita adalah segera mengusir mereka.
Subhanallah.
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar