09/05/2008

Memberi

Alhamdulillah. Keinginan kita para da’i adalah memberi kepada mereka atau siapa saja yang memerlukan; apa saja, dimana saja dan kapan saja. Ketika kita melihat orang lain dalam kondisi yang memprihatikan, hati kita mengatakan bahwa kita harus menolongnya. Ketika kita mendengar bahwa orang lain tertimpa musibah, hati kita terdetak untuk membantunya. Ketika kita teringat tentang kesulitan orang lain, maka kita tidak melupakannya dan kita ingin memudahkannya. Kesusahan orang lain se-olah2 adalah bagian dari hidup kita sehingga kita tidak berkeinginan atasnya kecuali untuk segera menggantikannya dengan sesuatu yang menyenangkan.

Sesungguhnya Allah telah menetapkan kemampuan bagi setiap orang atas dasar keperluannya. Dan Dialah yang menetapkan kadarnya dengan adil kepada siapa saja dengan ilmu-Nya. Dan kemampuan untuk memberi dari seorang yang beriman (kepada Allah dan hari akhir) adalah berbanding lurus dengan keyakinannya atas kemurahan Tuhannya. Dan kemampuannya untuk tidak meminta kepada manusia sebanding dengan yakinnya atas khasanah Allah yang tak terbatas.

Bila kita berniat untuk memberi, lalu kita melihat apa yang kita miliki dan menimbangnya dengan apa yang kita perlukan, maka biasanya proses memberi tidak akan berlangsung. Akan tetapi bila kita punya niat yang baik (yang kita tahu bahwa hal itu akan menyenangkan Allah) lalu kita menyadari akan kemurahan Allah dan membandingkan pemberian kita dengan apa yang Allah miliki, maka kita akan segera mendapati bahwa Allah maha kaya dan maha memberi kekayaan kepada siapa saja yang disukai-Nya.

Memberi adalah bagian dari akhlak Allah. Dia menjadi senang bila hal itu ada dan menghiasi manusia2 ciptaan-Nya. Dia memberi apa saja yang diperlukan manusia. Bahkan Dia menyediakan secara gratis justru apa saja yang paling diperlukan dan paling panting bagi manusia. Dia memberi udara, Dia memberi makan dan Dia memberi minum. Tidak dibedakan-Nya pemberian-Nya pada perkara2 yang Dia tahu manusia tidak dapat tinggal di dunia ini tanpanya. Dan Dia tetap memberi kepada mereka yang jelas2 menentang dan melawan-Nya.

Maka bila seseorang berkeinginan untuk dapat memberi kepada sesamanya, yakni demi menyenangkan Allah, padahal dia miskin (baik harta, informasi ataupun waktu), pasti Dia akan membantunya dengan cara-Nya sendiri. Dia akan bukakan pintu2 khasanah-Nya dari arah yang tidak dia duga sebelumnya. Akan tetapi bila keinginan itu ‘dikuburnya’ dan dia tidak berusaha untuk mendapatkan kebaikan dari proses memberi, maka Allah tidak akan membantunya dan cukuplah prasangkanya kepada Allah sebagai balasannya.

Subhanallah. 

Tidak ada komentar:

Doa Jodoh

Alhamdulillah. Nabi Musa (as) berdoa, "Robbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqier." Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhny...