15/02/2008

Usaha Rasulullah


Laa ilaaha illallah. Bila seseorang yang kita kenal kefasikannya dan suka berdusta datang kepada kita, lalu dia katakan bahwa seseorang tengah berencana untuk mengganggu anak atau istri kita, tentu setidaknya kita akan merasa khawatir juga. Bila ada seorang yang begitu banyak orang mengetahui kejujurannya, mengenal kebajikannya dan bahkan seluruh dunia menyaksikan kebenarannya, datang dan memberi kabar bahwa kehidupan dunia ini sementara dan permainan belaka, bahwa kehidupan sesungguhnya ada di akhirat, lalu kenapa kita meragukannnya? Benar, kita tidak mengatakan keraguan ini, akan tetapi apa yang kita lakukan jelas menunjukkan hal ini.

Bila kita coba panjangkan, pertanyaan tadi boleh ditambah seperti kenapa harus ada ratapan bagi musibah yang datang? Kenapa kita biarkan iri dan dengki membakar habis hubungan baik antar kita. Kenapa kita tega membenamkan sifat kasih sayang yang Allah berikan dengan amarah dan kebencian kepada saudara kita? Kenapa tidak ada rasa takut di dada ini ketika kita menerima rejeki lebih banyak sementara kita tidak mengetahui siapa saja yang berhak atas rejeki yang kita terima? Kenapa kita lebih suka dibebaskan sedikit hari untuk penjara yang abadi dari pada susah di hari ini untuk kejayaan yang selama-lamanya? Dan kenapa-kenapa yang lainnya.

Kenapa demikian? Karena hari ini pandangan kita terpaku pada dunia yang nampak, sedangkan akhirat tidak nampak, tidak dapat dibayangkan, lagi pula saat itu belum lagi sampai kepada kita. Kondisi kita secara umum begitu parahnya. Bukan saja kita tidak memahami perkara akhirat dan semakin jauh dari Allah, robb kita, bahkan hampir-hampir kita tidak mengenal-Nya lagi. Kita telah berbuat dan menempuh jalan yang tidak saja berbahaya, namun juga tidak akan menghantar sampai tujuan. Maka cara terbaik untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan kembali ke pangkal jalan. Berlindung kepada Allah dari ketersesatan dan bergerak hanya pada jalan yang telah ditempuh oleh mereka yang telah sukses di akhirat.

Tidak seorangpun yang memahami buruknya keadaan dirinya sendiri sehingga dia bersihkan hatinya. Tidak akan bersih hatinya kecuali dengan meninggalkan segala perbuatan sia-sia yang menjerumuskannya ke dalam dosa. Tidak akan berkurang dosanya hingga dia kendalikan nafsunya. Tidak akan tunduk nafsunya sampai dia tinggalkan angan-angan. Tidak akan lari angan-angan darinya kecuali dengan usaha untuk tidak mencintai dunia. Dan tidak seorangpun sanggup menghinakan dunia kecuali dengan usaha Rasulullah.

Lalu apakah usaha Rasulullah itu? Usaha ini hanyalah himpunan dari beberapa amalan yang setiap orang telah ditakdirkan-Nya mampu untuk mengamalkannya baik secara individual maupun secara komunal, yakni:
  1. Memperbaiki aqidah dengan dakwah atas iman-yakin yang benar.
  2. Menghilangkan kebodohan dengan ta'lim wa ta'lum.
  3. Memperbaiki hubungan vertikal dengan menyempurnakan dzikir dan ibadah.
  4. Memperbaiki hubungan horizontal dengan khidmat, dengan merendahkan keakuan demi kemuliaan agama.

Subhanallah. 

Tidak ada komentar:

Doa Jodoh

Alhamdulillah. Nabi Musa (as) berdoa, "Robbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqier." Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhny...