“Kemana saja Pi Huda? Sudah berapa hari ini tidak kelihatan.” sapa Tholhah di sore hari setelah dia mengucapkan salam kepada Huda.
“Aku bergabung dengan kawan-kawan di masjid Mapsong. Itikaf beberapa hari di sana sambil memperbaiki diri.”
“Memangnya ada kerusakan apa sehingga perlu diperbaiki?”
“Sebenarnya yang paling patut diperbaiki adalah iman dan amal. Tapi aku benar-benar gundah beberapa hari ini. Aku berusaha memperbaiki sifat-sifat diriku.”
“Kenapa?”
“Seseorang telah marah. Dari untaian kata-kata amarahnya tersebut aku mencatat betapa aku adalah seorang yang egois, akal bulus, tidak punya pendirian, mau menang sendiri, dan sifat-sifat jelek lain yang seharusnya aku malu untuk memilikinya.”
Subhanallah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar